Beranda | Artikel
Silsilah Fiqih Pendidikan Anak - No: 67 (MENGATASI KEMINDERAN ANAK)
Senin, 17 Oktober 2022

Di antara penyakit yang cukup berbahaya untuk perkembangan mental anak adalah minder atau kurang percaya diri. Faktor genetika memang memiliki andil dalam menumbuhkan kondisi kejiwaan ini. Namun faktor lingkungan juga memiliki andil yang dominan dalam memperbesar atau menghilangkan watak buruk ini. Sebagai contoh, anak-anak yang sering bergaul dengan teman-temannya, perasan mindernya lebih kecil dibanding anak yang tidak pernah atau kurang bergaul dengan teman-temannya.

Cara menanggulangi masalah ini, biasakan anak bergaul dengan orang lain. Jika perlu undanglah kawan-kawan mereka ke rumah atau bawalah anak berkunjung ke rumah teman-teman atau karib kerabat.

Didiklah anak untuk membebaskan diri dari sikap minder, tidak percaya diri dan terlalu bergantung kepada orang lain. Biasakan mereka berbicara di hadapan orang banyak. Tentu kita masih ingat kisah Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, bagaimana ayahnya mendorong dirinya untuk berani berbicara di hadapan banyak orang, bahkan di majelis orang dewasa. Beliau menceritakan,

[arabic-font]قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ مِنَ الشَّجَرِ شَجَرَةً لَا يَسْقُطُ وَرَقُهَا، وَإِنَّهَا مَثَلُ الْمُسْلِمِ، فَحَدِّثُونِي مَا هِيَ؟» فَوَقَعَ النَّاسُ فِي شَجَرِ الْبَوَادِي، قَالَ عَبْدُ اللهِ: وَوَقَعَ فِي نَفْسِي أَنَّهَا النَّخْلَةُ، فَاسْتَحْيَيْتُ، ثُمَّ قَالُوا: حَدِّثْنَا مَا هِيَ؟ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ فَقَالَ: «هِيَ النَّخْلَةُ» قَالَ: فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِعُمَرَ، قَالَ: لَأَنْ تَكُونَ قُلْتَ: هِيَ النَّخْلَةُ، أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ كَذَا وَكَذَا[/arabic-font]

“Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Sungguh ada sebuah pohon yang tidak pernah gugur daunnya, dia adalah perumpaan muslim. Tahukah kalian apa itu?”. Orang-orang mengira bahwa itu adalah pohon-pohon di padang pasir. Lalu terbersitlah dalam pikiranku bahwa pohon yang beliau maksud adalah pohon kurma. Hanya saja aku merasa segan untuk berbicara. Mereka berkata, “Beritahulah kami apakah pohon itu wahai Rasulullah? Beliau bersabda, “Pohon itu adalah pohon kurma”.

Setelah keluar kusampaikan hal itu kepada Umar.

Beliau berkomentar, “Andaikan kamu mengatakan bahwa jawabannya adalah pohon kurma, niscaya itu lebih aku sukai daripada ini dan itu”. HR. Bukhari dan Muslim.

Lihatlah bagaimana Umar memotivasi putra beliau; Abdullah untuk tidak malu menyampaikan sesuatu yang diyakini kebenarannya, walaupun itu di majelis orang-orang dewasa.

Selain itu, bisa juga para orang tua menyertakan anak dalam berbagai perlombaan yang bermanfaat. Dampingi mereka dan berikan dukungan juga semangat padanya.

Jangan lupa, hindarilah perkara-perkara yang dapat menimbulkan rasa minder dan rendah diri pada anak. Di antaranya:

Hinaan dan celaan.

Dimanja secara berlebihan.

Pilih kasih.

Kemiskinan atau cacat jasmani.

Sifat penakut.

Sifat pengecut, dan lain-lain.

Semoga Anda sukses menangani kekurangan tersebut dalam diri putra-putri Anda, amien…

@ Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 15 Rabi’ul Akhir 1437 / 25 Januari 2016


Artikel asli: https://tunasilmu.com/silsilah-fiqih-pendidikan-anak-no-67-mengatasi-keminderan-anak/